Hi!

Catatan Hati Seorang Galauers

Aku harus menelan kenyataan pahit bahwa pada kenyataannya dia memang terlahir bukan untukku. Lucu bukan? Setelah selama 10 tahun ini aku selalu mengira bahwa perasaan kita sama, ternyata memang tidak begitu.

Ku terdiam di haluan kanan. Diantara ratusan orang yang berkerumun. Ku melihatmu yang sedang menghapus air mata wanita itu. Kau berusaha menenangkannya dan menggenggam jari-jemarinya. Kau tahu bagaimana posisiku saat ini? Aku layaknya orang bodoh yang mudah mempercayaimu, yang menduga-duga kisah kita kedepannya.


Aku tahu, aku tak berarti apa-apa dimatamu. Aku tahu, jalan ceritanya memang harus seperti ini.

Penipuan yang selalu tak terduga. Mungkin, kau tak akan pernah mengatakan yang sebenarnya, hingga aku harus mencari sendiri bagaimana jejak yang sebenarnya tentang kita. Dan setelah aku mengikuti jejak itu, ternyata ia menghilang secara tiba-tiba. Oh iya, aku mengerti apa maksud dari semua ini. Kau memang tidak pernah ada dalam jejak perjalananku nanti. 

Aku tak tahu apakah aku harus merasa sakit ataupun berbahagia. Sakit? Mungkin kau tak akan sadar, aku memang sakit. Atau mungkin, kau tak akan pernah sadar bahwa aku sosok yang selalu ingin menjagamu? Bahagia? Saat melihatmu bahagia pun, maka aku akan berbahagia bersamamu, walaupun itu tak akan pernah nyata.

Kini, ku ukir segala sejarah yang pernah kita jajah bersama. Aku hanya ingin mengenangnya, apakah aku salah? Apakah aku berlebihan? Kau tak mengerti bagaimana aku sebenarnya.

Viewers

Powered by Blogger.