Aku harus menelan kenyataan pahit bahwa pada kenyataannya dia memang terlahir bukan untukku. Lucu bukan? Setelah selama 10 tahun ini aku selalu mengira bahwa perasaan kita sama, ternyata memang tidak begitu.
Ku terdiam di haluan kanan. Diantara ratusan orang yang berkerumun. Ku melihatmu yang sedang menghapus air mata wanita itu. Kau berusaha menenangkannya dan menggenggam jari-jemarinya. Kau tahu bagaimana posisiku saat ini? Aku layaknya orang bodoh yang mudah mempercayaimu, yang menduga-duga kisah kita kedepannya.
Hi!
Archive for August 2014
Viewers
Powered by Blogger.